Kamis, 26 Desember 2013

Nabi Isa As Diangkat ke Langit Dalam Kondisi Masih Hidup atau Mati?

Assalamu'alaikum Wr Wb
Saya pernah baca di internet bahwa Nabi Isa As tidak mati di salib (Menurut kristen) atau telah diangkat ke langit (Menurut Islam) tapi diselamatkan oleh muridnya karena pada saat di salib Nabi Isa As belum mati. Kemudian Nabi Isa mengembara dan akhirnya meninggal di Kashmir, mohon penjelasannya apakah ini semacam doktrin dari penganut ahmadiyah. Terima Kasih.

Allah swt membicarakan tentang kisah berakhirnya Nabi Isa as bersama kaumnya didalam tiga surat, yaitu :

إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Artinya : “(ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, Sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari “. (QS. Al Imran 55)

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا ﴿١٥٧﴾
بَل رَّفَعَهُ اللّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿١٥٨﴾

Artinya : “dan karena Ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisaa : 157 – 158)

فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Artinya : “Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu.” (QS. Al Maidah : 116 – 117)

Kata-kata “إنى متوفيك”didalam surat Ali Imram dan kata-kata “فلما توفيتنى” didalam surat Al Maidah memberikan pengertian bahwa Nabi isa as telah mati dikarenakan kata tawaffa terdapat didalam Al Qur’an berarti mati sehingga makna inilah yang dipakai didalam ungkapan tentangnya, sebagaimana kata tawaffaitu didalam makna bahasanya berarti menggenggam dan mengambil. Dengan demikian makna “إنى متوفيك” dan ”فلما توفيتنى” berarti “Sesungguhnya aku menggenggammu dari bumi”, sebagaimana dikatakan, ”tawaffaitu min fulan maalii alaihi” artinya aku telah memegangnya. Kemudian yatawaffa juga berarti tidur, sebagaimana firman Allah swt didalam surat al An’am :

وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُم بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُّسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya : “dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Al An’am : 60)

Didalam ayat itu yatawaffa bermakna tidur, sebagaimana penggunaan kata yab’atsu untuk kebangkitan di kehidupan lain setelah kematian di dunia, artinya dibangunkan dari tidur karena itu kemungkinan yang dimaksud dengan kata إنى متوفيك dan فلما توفيتنى bisa berarti tidur sebagai pengganti dari kematian sebagaimana disebutkan diatas.
Adapun ta’wil dari kata ورافعك إلى didalam surat Ali Imran dan يل رفعه الله إليه didalam surat An Nisaa telah ditafsirkan oleh para ahli tafsir bahwa Allah swt mengangkat Isa as ke langit sedangkan kata terkahir يل رفعه الله إليه adalah sebagai informasi tentang kenyataan apa yang dijanjikan Allah kepadanya didalam surat Ali Imran didalam perkataannya إنى متوفيك ورافعك إلى
Didalam Al Qur’an kata raf’u (mengangkat) digunakan untuk sesuatu yang bersifat fisik dan juga non fisik (maknawi). Apabila kata yang dimaksudkan itu adalah pengangkatan yang bersifat fisik maka ini bisa diterima dikarenakan diselamatkannya Isa as dari musuh-musuhnya adalah penyelamatan terhadap ruh dan jasadnya. Dengan demikian pengangkatan yang bersifat fisik yaitu kematian dalam arti sebenarnya atau dalam arti tidur lebih didahulukan dikarenakan pengangkatannya dalam keadaan hidup seperti kehidupan pada umumnya di dunia adalah suatu siksaan baginya, sebagaimana ditunjukkan oleh kenyataan ilmiah bahwa manusia semakin naik ke langit maka ia akan semakin merasa sesak di dadanya dikarenakan sedikitnya oksigen di udara dan juga sebagai pembuktian dari kebenaran firman Allah swt :

يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء

Artinya : “Niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.” (QS. Al An’am : 125)

Dari penuturan itu semua menunjukkan bahwa Allah swt telah mengangkat Isa as dan menyelamatkannya dari pembunuhan dan penyaliban yaitu dengan mewafatkannya bisa jadi dengan kematian yang sebenarnya ataupun secara hukum yaitu tidur demi membebaskan dan menyelamatkannya dari penyiksaan yang dialami tubuhnya apabila diangkat dari dunia ke langit masih dalam keadaan hidup seperti kehidupan pada umumnya di dunia atau Nabi Isa saw diangkat dalam keadaan hidup dan masih tetap hidup meskipun tidak diketahui bagaimana keadaannya. (Buhuts wa Fatawa Islamiyah juz IV hal 645 – 646)
Jadi seandainya ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa as diangkat Allah swt dari dunia ke langit dalam keadaan mati maka hal ini pun dimungkinkan sebagaimana makna dari kata إنى متوفيك didalam surat Ali Imran dan فلما توفيتنى didalam surat Al Maidah diatas. Adapun apabila ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa melakukan da’wahnya di Kashmir atau India kemudian meninggal di sana maka tidak ada dalil-dalil yang membuktikan dan membenarkannya dan ada kemungkinan keyakinan ini sengaja disebarkan sebagai alat propaganda orang-orang Nasrani dalam menjalankan praktek-praktek kristenisasinya.
Wallahu A’lam

-Ustadz Sigit Pranowo Lc-

Source: http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/nabi-isa-as-diangkat-ke-langit-dalam-kondisi-masih-hidup-atau-mati.htm#.UrTYxSerOnw

Rahasia Sholat



Diambil dari Sebuah Buku yang Berjudul : Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan China
Pengarang : Lukman Hakim Saktiawan (Guru Kungfu dan Praktisi Terapi Pengobatan Tradisional China)

Waktu-waktu shalat mengajarkan kita untuk selalu menghargai waktu dan hidup sesuai dengan siklus alam semesta. Waktu-waktu shalat yang kita lakukan sangat sesuai dengan kaidah dan ketentuan sistem terapi dalam ilmu kesehatan China.


SHUBUH : Terapi Paru-paru
Waktu pelaksanaan Shalat Shubuh adalah sejak terbit fajar sampai hampir terbit matahari. Shubuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem pernapasan dan paru-paru, karena pada pagi hari udara masih bersih, oksigen masih segar. Dari paru-paru, darah mengambil “bahan bakar” yang masih baru & bersih, akhirnya keseluruhan organ menerima pasokan nutrisi yang bersih. Selanjutnya tubuh menjadi segar kembali dan otak menjadi jernih.
Penelitian mutakhir dalam ilmu medis Barat juga mengungkap manfaat kebiasaan bangun pada waktu shubuh. Ditemukan bahwa pada dini hari sekitar pukul 3.00 – 5.00 terjadi proses detoksin (pembuangan zat racun) di bagian paru-paru. Oleh Karena itu, biasanya selama durasi waktu ini, penderita batuk akan mengalami batuk hebat. Ini karena proses pembersihan (detoksin) telah mencapai saluran pernapasan.
Paru-paru dan usus besar merupakan organ yang saling berpasangan. Usus besar merupakan pengatur panas dalam perut. Jantung termasuk organ yang memiliki sifat panas. Apabila jantung memiliki sifat panas yang berlebihan, dengan pernapasan yang dilakukan pada saat udara benar-benar bersih, kita dapat mengarahkan panas jantung ke paru-paru dan dengan demikian mendinginkan panas dalam perut.
ZUHUR : Terapi Jantung dan Usus Kecil
Waktu Zuhur adalah sejak tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit hingga bayangan benda sama panjang dengan benda tersebut.
Jantung merupakan organ yang biasa dihubungkan dengan proses mental. Beberapa bentuk tekanan emosional seperti pusing, berdebar-debar, sesak napas, dan kemunduran vitalitas merupakan gejala-gejala umum dari penyakit jantung. Kemunduran chi jantung ditandai dengan kelemahan secara umum, seperti bicara terengah-engah, pernapasan yang pendek-pendek, dan sering berkeringat.
Jika wajah bengkak dan berwarna tidak cerah, kaki dan tangan terasa dingin, ini dinamakan kemunduran chi jantung. Gelisah, lekas marah, pusing, kehabisan akal, dan tidak bisa tidur adalah gejala kemunduran darah jantung. Bisa juga terasa aliran darah yang deras pada telapak tangan dan wajah, serangan demam ringan, dan berkeringat pada malam hari.
Gejala kelebihan chi jantung adalah akibat panas jantung. Ini terlihat dalam serangan demam tinggi, yang kadang-kadang disertai dengan menggingau, perasaan berdebar-debar yang mengganggu, kegelisahan yang sangat, tidak dapat tidur, dan sering mimpi buruk, wajah berwarna merah padam, lidah berwarna merah, atau terasa panas dan sakit, dan sering merasa panas ketika buang air kecil.
Waktu pelaksanaan shalat zuhur sangat sesuai dengan kaidah ilmu kesehatan China yang berpendapat bahwa berdasarkan sirkulasi chi, waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ jantung adalah pada pukul 11.00 – 13.00. Waktu zuhur adalah saat kita berada di puncak kepenatan akibat aktivitas sepanjang siang. Dengan melakukan shalat zuhur sebagai bentuk relaksasi dan dipadukan dengan basuhan air wudhu’, panas jantung yang berlebihan bisa menjadi normal kembali. Akhirnya hal ini mempengaruhi sitem lainnya, karena fungsi jantung yang merupakan “penguasa” pembuluh-pembuluh. Jantung memompa darah agar selalu mengalir untuk membawa sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh organ-organ lainnya. Tubuh kita yang penat dan pikiran kita yang sumpek akan tersegarkan kembali dan siap melanjutkan aktivitas.
ASHAR : Terapi Kandung Kemih
Waktu ashar adalah setelah habus waktu zuhur hingga terbenam matahari. Dalam ilmu kesehatan China, pukul 15.00 – 17.00 merupakan waktu yang tepat untuk melakukan terapi kandung kemih karena pada saat itu mulai terjadi kesesuaian secara perlahan antara hawa tubuh manusia dan hawa di sekitarnya, perubahan dari hawa udara yang panas menuju dingin.
Fungsi utama kandung kemih adalah mengubah cairan tubuh menjadi air kencing dan mengeluarkannya dari tubuh. Jika fungsi tersebut berjalan, terjadilah keseimbangan kimiawi dalam tubuh sehingga metabolisme terjaga. Jika fungsi ini terhambat, akan terjadi penumpukan cairan yang tidak bermanfaat dan mengandung racun sehingga mempengaruhi kerja organ-organ internal lainnya. Jika ini terjadi, proses pendinginan tingkat chi yang seharusnya dikeluarkan menjadi menumpuk dan menimbulkan panas yang tinggi, yang akhirnya mempengaruhi pula kerja ginjal.
Jadi, ibadah shalat ashar bermanfaat untuk meningkatkan daya kerja kandung kemih sehingga dapat lancar mengeluarkan racun yang diakibatkan oleh proses kimiawi tubuh yang berlangsung selama aktivitas sepanjang siang.
MAGHRIB : Terapi Ginjal
Shalat Maghrib dilaksanakan pada waktu sesudah matahari terbenam hingga lenyapnya mega merah di sebelah barat.
Ginjal dan kandung kemih adalah organ yang berpasangan. Kedua organ tersebut mengontrol tulang-tulang, sumsum, dan otak. Bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Kesehatan kedua organ internal ini tercermin pada kondisi rambut kepala. Mereka memainkan peran yang sangat penting dalam metabolisme air dan mengendalikan cairan tubuh, dan juga menjaga keseimbangan panas dan dingin yang sangat fundamental bagi tubuh.
Untuk mengetahui gejala-gejala kemunduran energi dingin ginjal sesungguhnya mudah. Biasanya, punggung bagian bawah terasa lemah dan sakit, ada suara mendengung pada kedua telinga dan kehilangan ketajaman pendengaran, wajah berwarna keabu-abuan dan gelap, khususnya di bawah kedua mata. Biasanya kepala terasa pusing, haus dan berkeringat di malam hari, dan sering masuk angin ringan.
Gejala-gejala kemunduran energi panas secara signifikan berkaitan dengan kehilangan energi atau panas. Serupa dengan kemunduran energi dingin ginjal, ada dengungan pada telinga, pusing, dan rasa sakit di punggung bawah. Namun rasa sakit ini ditandai dengan rasa dingin, lemah, dan lesu yang sangat. Biasanya kemunduran energi dingin ginjal menimbulkan gangguan pada jantung dan hati, sedangkan kemunduran energi panas ginjal mengganggu fungsi-fungsi limpa kecil dan paru-paru.
Ditinjau dari ilmu pengobatan China, waktu pelaksanaan shalat maghrib merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan terapi organ ginjal. Waktu maghrib adalah saat-saat hawa udara semakin menurun, dan sistem organ juga mulai menyesuaikan diri dengan energi di sekitarnya.
ISYA : Terapi Perikardium dan Triple Burner (San Jiao)
Shalat Isya dilaksanakan setelah habis waktu maghrib hingga menjelang shubuh.
San Jiao adalah konsep dalam ilmu kesehatan China, yaitu sebuah organ fungsional yang tidak dikenal oleh ilmu kedokteran Barat modern. Menilik makna kata asalnya, yaitu lapisan yang terletak di bawah kulit dan di antara otot-otot, sebagian ahli mengajukan teori bahwa organ ini sama dengan sistem limfatik. San Jiao dianggap terutama bersifat energetik dan tidak memiliki komponen fisik.
Fungsi perikardium adalah membuang kelebihan energi jantung dan mengarahkannya pada titik Laogong yang terletak pada pusat telapak tangan. Dari Laogong, kelebihan energi akan dilepaskan secara alamiah sehingga terciptalah stabilitas tingkat energi jantung. Titik Laogong digunakan dalam ilmu kesehatan China untuk mengurangi suhu tubuh selama terkena sakit demam.
Waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ perikardium adalah pada pukul 19:00 – 21:00. Pada waktu tersebut hawa di sekitar sudah mulai rendah daripada hawa tubuh. Maka, diperlukan penyesuaian sistem energi di dalam tubuh manusia untuk bisa menyesuaikan diri dengan hawa di sekitarnya.
Pada waktu pelaksanaan shalat Isya, dimulailah penurunan kerja organ internal yang telah digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Tubuh memasuki masa istirahat, terutama kerja jaringan otot yang digunakan untuk gerak dan berpikir. Waktu isya bisa disebut sebagai masa pendinginan keseluruhan sistem organ dan saraf. Proses pengistirahatan tubuh kemudian disempurnakan dengan tidur pada malam hari.
ENDING
Paparan di atas tidaklah mutlak untuk menyatakan bahwa alasan penetapan waktu-waktu shalat adalah untuk menyesuaikan dengan sirkulasi chi dalam tubuh manusia. Terlebih lagi untuk daerah-daerah subtropis, panas musim panas, siang lebih panjang daripada malam, sehingga waktu pelaksanaan shalatpun bergeser. Oleh karenanya perlu diberikan penjelasan yang lebih khusus.
Namun teori sirkulasi chi ini dapat kita manfaatkan untuk merenungkan keagungan perintah melaksanakan shalat pada waktunya. Perhatikan bagaimana untuk melaksanakan shalat kita diperintahkan untuk memperhatikan posisi matahari. Perubahan posisi matahri menyebabkan pula perubahan suhu, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Ini semua mungkin bisa dianggap sebagai “Chi Langit”.
Seperti alam semesta, tubuh kita pun mengalami siklus harian. Ilmu medis Barat menemukan bahwa setiap hari berlangsung siklus metabolisme tubuh manusia. Ilmu kesehatan China mengungkap adanya siklus chi harian dalam tubuh manusia.
Oleh karenanya, tidakkah patut bagi kita untuk merenungkan rahasia di balik waktu-waktu shalat fardhu ?

Rahasia Al-Qur'an


Mengapa kita membaca AlQuran meskipun kita tidak mengerti satupun artinya? Ini suatu cerita yang indah : Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya.

Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur'An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Quran?

Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di tungku pemanas sambil berkata , " Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air." Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.

Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah.

Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah bolong , maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.

Sang kakek berkata, " Aku tidak mau satu ember air ; aku hanya mau satu keranjang air. Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.

Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu pikir percuma?"

Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. " Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda.. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam. "

Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Quran.. Kamu tidak bisa memahami atau ingat semuanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, hatimu akan menjadi bersih, meskipun hatimu tak dapat menampungnya.